Cerita Dewasa Ngentot dengan 2 Gadis ABG

Cerita Dewasa Ngentot dengan 2 Gadis ABG - Aku disekolahkan oleh orangtuaku di luar negeri, sudah hamper 5 tahun aku tinggal disini, aku dibelikan oleh orang tua apartemen yang dekat dengan kampusku, tapi hanya cukup untuk istirahat dengan satu kamar dan komplit sama ruang tamu dan balcon.


Teman teman kampus baisanya juga sering menginap dengan membawa sleeping bed sendiri karena memang hanya ada satu kamar, kadang juga ada yang tidur di sofa atau di tempat tamu. Betah menginap di apartemenku karena komplit akan software yang terbaru untuk bermain game.

Mungkin karena apartemen dan barang-barang electronic di rumahku, aku dikagumi wanita-wanita orang putih di sini.

Dikira aku loaded banget, alias rich boy. Jadi banyak yang tidak nolak kalau aku ajak jalan. Bukannya mau show-off, but aku bisa mendapatkan perempuan yang aku mau kapan saja, tapi aku nggak mau perempuan yang mencintaiku karana harta kekayaanku.

Soal pacaran, aku tidak pernah punya berlangsung lama, karena aku salah gaul. Tiap-tiap wanita yang aku pacarin, semuanya mata duitan. Kalau tidak dibeliin barang ini, atau itu, marah deh, terus mau putus. Jadi sudah kira-kira 2 tahun aku tidak ada gandengan.

Terus satu hari, aku menang lotre $300. Aku pergi ngambil duitnya dari salah satu gedung lotre tersebut dan jalan menuju pulang.

Waktu itu lagi agak dingin, salju lagi turun sedikit-sedikit. Terus, waktu lagi jalan, tiba-tiba ada suara “Excuse me, spare some change?” Aku lihat ke arah kiri, ada dua gadis lagi duduk di lantai depan Starbucks Cafe sambil tangannya di ulurkan ke arahku. Yang satu lagi hanya duduk merangkul kakinya.

“Duh kasihan banget” pikirku. Aku berhenti, meraba kantong celanaku, dan aku keluarkan 2 helai $5.

“Ini, silakan”, aku bilang.

“Terima kasih Mas”, kata gadis yang memegang uang.

“Terima kasih kembali” kataku lagi, sambil jalan pergi. Memang benar, setelah aku memberi uang tersebut, ada rasa yang hangat dalam hati. Sesampai di apartemen, aku cari sleeping bag bekas dan beberapa baju tebel.

Tapi saya lupa kalau semuanya sudah kusumbang ke Salvation Army beberapa minggu yang lalu. Terus aku pikir, hmm, sudah mau natalan, teman-teman pada pulang ke Indonesia, aku nggak ada teman main…, gimana kalau aku undang saja tu cewek.

Lalu aku pergi ke tempat kedua gadis itu. Tapi mereka sudah nggak ada lagi. Aku lihat kiri dan kanan dan ternyata kedua gadis itu ada di depan McDonald’s, sambil megang kantong buat memesan makanan.

Aku tunggu mereka di deket Starbucks Cafe, dan sewaktu mereka melihatku lagi, si gadis yang aku kasih uang tadi senyum padaku dan bilang “Hi, lagi ngapain Mas?, Traktir kita dong?” sambil tertawa.

Aku senyum saja “Oke, Nich beli aja”. Si cewek yang aku kasih duitnya, namanya Sara dan cewek yang satunya lagi ternyata adiknya, bernama Virly. Sara berumur 17 dan Virly berumur 14. Mereka datang dari kota lain dengan cara hitchhike. Aku jongkok dengan mereka, ngobrol-ngobrol sebentar, sambil nebeng makan kentang gorengnya yang di tawari Virly.

Kurang lebih setengah jam kemudian, entah kemasukan apa, aku ajak mereka ke apartemenku untuk menginap. Mereka kaget. Pertamanya sih pada nggak mau, tapi abis aku yakinkan, bahwa aku tinggal sendirian, tidak ada teman dan bla bla bla, mereka akhirnya mau juga.

Sesampai di apartemenku, mereka ber wah.., wah.., wah. Aku dimintai handuk buat mandi. Ternyata mereka nggak pakai baju tebal-tebal banget. Si Sara cuma memakai t-shirt Marilyn Manson, sweater gap yang kotor dan jaket kulit, dan Virly memakai lebih tebal, mungkin karena diberi sama Sara.

Dua-duanya memang cakep sih, kulitnya putih banget (habis orang putih sih), nggak tinggi banget, kira-kira 160 cm. Sara berambut pirang kotor (dirty-blonde) sebahu, dan Virly berambut pirang terang, seleher lebih dikit, agak berombak.

Aku beri 2 pasang t-shirtku dan beberapa celana pendek milik bekas pacarku. Mereka masuk ke kamar mandi bersama dan dan aku cuek-cuek saja, habis adik-kakak. Aku siapkan hot chocolate dan cookies.

Sehabis mereka keluar dari kamar mandi, waduh, cantiknya mereka berdua minus make-up tebal, ikat rambut, dan garis-garis hitam di muka. Seperti mimpi degh. Belum pernah aku melihat kecantikan semacam itu.

Mungkin di majalah, dan film, tapi mereka ada didepanku. Sara memakai t-shirt GAP-ku yang berwarna putih, tanpa bra, karna aku bisa melihat putingnya yang pink dengan jelas. Virly memakai t-shirt Planet Hollywoodku yang berwarna putih juga dan without bra.

Setelah itu kita ngobrol-ngobrol sambil minum hot choco. Virly orangnya pendiam, tapi senyum terus. Kalau Sara agak energetic dan bawel. Sewaktu kita ngobrol-ngobrol, si Virly berdiri dan berjalan menuju kulkas.

“Mau Minum Champagne?” tanyanya.

“Boleh”, kataku, “Tapi.., kamu kan masih anak-anak” kataku sambil tertawa karena aku pikir si Virly cuma bercanda.

Dia buka botol champagne tersebut dan meminumnya sedikit, lalu dia bawa buat kakaknya, Sara.

“Gile, dikirain becanda” pikirku.

Beberapa jam kemudian, ruang tamuku berasa agak panas, soalnya heaternya rusak. Aku meminta izin untuk tidur, tapi dipaksa temenin ngobrol. Aku suruh nonton TV saja, tapi mereka tidak mau. Kelihatannya sih dua-duanyajuga sudah agak mabuk, soalnya pipi mereka merah banget, dan ngomongnya sedikit ngacau.

Terus aku suruh mereka tidur di kamarku yang queen-sized bed, dan aku tidur di sofa. Mereka menarikku untuk tidur dengan mereka. Waduh, rezeki, pikirku.

Aku ikut saja, tiba-tiba mabuk dan puyengku hilang! hehehehe, mungkin karena pikiran kotor dan feeling bahwa aku akan score dengan mereka berdua.

Kita tiduran di ranjangku, terus aku memeluk Sara karena dia lebih deket dengan tanganku. Aku menciumnya dan dibalas juga ciumanku. Tanganku bekerja dari rambutnya, leher, sampai payudaranya yang lumayan besar buat anak 17 tahun. Kulepas T-shirtnya dengan cepat karna sudah napsu banget Lama tidak dapat!

Kusedot-sedot dengan kencang puting susunya, dan Sara merintih rintih Aku melirik ke arah Virly, ternyata dia berbaring sambil nontonin kita. Aku cuek saja dan nerusin plorotin celana dan celana dalam Sara.

Bulu kemaluannyamasih jarang-jarang dan berwarna pirang juga. Hmm.., lezat…, sudah lama nggak dapat nih, pikirku sambil memainkan lidahku di liang kenikmatannya yang sudah merah. Kumainkan lidahku di clitorisnya dengan cepat, dan Sara merintih rintih.

Rintihannya semakin membuatku buas. Aku keluarkan teknik cunnilingus yang diajari teman jepangku, “teknik meminum air”. Sara meraung raung seperti orang kesetanan, tangannya menjambak rambutku dan pinggangnya naik turun. Setelah dia beberapa kali orgasme, aku cium seluruh tubuhnya sampai bibirnya. Terus dia berkata “do my sister”

Aku melihat ke arah Virly dan dia sudah telanjang dan bermain dengan klitorisnya. Aku cium dan sedot payudaranya yang masih belum matang (maklum 14 tahun), dengan putingnya yang pink. Virly menggigit bibir bawahnya, menahan rasa ekstasi.

Pelan-pelan kucium seluruh tubuhnya sampai ke arah liang kewanitaannya. Wah, merah dan rapet banget! rezeki besar. Kumainkan lidahku di liang kewanitaannya, bermain di clitorisnya. Virly merintih-rintih.

Aku keluarkan tehnik meminum airku sampai Virly orgasme dua kali juga. Kemudian aku berbaring dan kakak-adik itu menciumi seluruh tubuhku. Aduh, aku merasa duniaku akan hancur, saking enaknya.

Sampai mereka lepas celana boxerku dan bermain dengan penis dan bolaku. penisku nggak besar-besar banget sih, normal buat orang bule! he.., he.., he.., he.., kira-kira 7 inchi, tebal dan berurat. Mereka berdua berebut penisku, dan akhirnya aku menarik Virly buat duduk di mukaku.

Virly membuka kakinya dimukaku dan aku bagai disurga! setelah Virly orgasme lagi, aku tidurkan dia di sampingku, dan aku suruh Sara untuk naik menunggangiku.

Dengan pelan-pelan, Sara naik memasukkan penisku ke liang kenikmatannya dengan susah.
Setelah kusuruh dia membasahi penisku dengan ludahnya, akhirnya amblas juga penisku.
Setelah masuk penisku semuanya, pelan-pelan aku naik turun dan bergerak memutar, sambil memijat-mijat payudara Sara yang tegak dan kenyal.

Aku pelukSara sambil menghunjam penisku dengan cepat. Sara berteriak teriak keenakan sambil cursing. Kusuruh dia berbalik, punggungnya menghadap dadaku. My favorite position. Aku naik turun dengan cepat juga sambil aku menyuruh Sara untuk menggoyangkan pinggulnya sambil memijit-mijit payudaranya. Entah berapa kali aku merasakan sesuatu yang hangat di penisku dan Sara berteriak, “Aahh… fuck… shit!

Saya rasa dia orgasme sampai 3 kali! Aku jilat cairan kewanitaannya sampai bersih, terus pindah ke Virly. Aku jilat dan basahi lagi liang kewanitaannya yang masih merah dan berdenyut-denyut. Aku coba untuk memasukkan penisku tapi liang senggama Virly masih kecil banget.

Aku naik ke mulut Virly dan menyuruh buat mengisap dan membasahi penisku. Dengan mata tertutup setengah sadar, dia melakukannya. Setelah cukup basah, aku coba lagi. Sempit banget! tapi senti demi senti masuk semuanya juga Virly meraung-raung kesakitan.

Aku goyang pelan-pelan, sambil menyedot puting susunya yang masih pink dan muda banget, missionary style.

Terus aku menyuruhnya berbalik, doggie style, tanpa melepas penisku dari liang kewanitaannya. Aku dorong-dorong, memutar, naik turun seperti rodeo, sambil memeluk tubuh Virly yang meronta-ronta seperti ikan kehabisan air aku cium rambutnya, menggigit gigit pelan bahunya dan memainkan jari-jariku di kelentitnya.

Sekitar 20 menit kemudian, setelah beberapa gaya dan setelah Virly orgasme untuk ke entah berapa kalinya, aku keluar juga. Aku tiduri mereka berdua side by side dan memuncratkan spermaku ke muka mereka.

Sehabis itu kita tidur, tapi aku belum puas juga dengan Virly yang liang kenikmatannya sangat rapat. Dengan posisi 69 aku bermain dengan liang surganya, entah sampai berapa lama.

Besoknya, di meja makan, kita ketawa-tawa dan bercanda-canda. Tapi malamnya, mereka bercerita apa yang sebenarnya terjadi pada mereka. Ternyata mereka di perkosa oleh pacar ibu mereka, dan mereka lari dari rumah.

Selama 5 hari penuh berpesta seks, aku akhirnya menyuruh mereka untuk telepon pulang. Setelah lama aku bujuk, akhirnya mereka telepon pulang. Ibu mereka khawatir sekali dan ingin mereka pulang segera. Pacar ibunya sudah di tangkap oleh yang berwenang.

Aku beri $100 buat Sara dan Virly, untuk uang saku dan ongkos naik bus. Setelah itu, aku antar ke Bus Station, dan mereka said bye-bye dengan ciuman mesra di pipi kiri dan kanan.


-----------------------------------------------------------------------------------------------------
Cerita 17+, Cerita 18+, Cerita ABG, Cerita Dewasa, Cerita Dewasa Hot, Cerita Dewasa SMA, Cerita Ngentot, Kumpulan Cerita Dewasa, Cerita Sex, Cerita Dewasa Hot, Cerita Syur Panas, kumpulan cerita sex, blowjob, handjob, cerita sex dewasa, cerita seks dewasa, tante girang, daun muda, pemerkosaan, cerita seks artis,cerita sex artis, cerita porno artis,cerita hot artis, cerita sex, cerita kenikmatan,cerita bokep, cerita ngentot,cerita hot, bacaan seks, cerita, Kumpulan Cerita Seks, onani dan Masturbasi, cerita seks tante,blog cerita seks, seks,sedarah seks, cerita 17 tahun,cerita bokep
Back To Top